Wednesday, February 20, 2013

B.10 KEMAJEMUKAN MASYARAKAT DALAM KELOMPOK SOSIAL


Kemajemukan Masyarakat Berdasarkan Agama
            Dalam masyarakat kita mengenal ada agama dan kepercayaan. Di Indonesia ada 6 agama yang di akui secara resmi, yaiutu Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Katolik dan Konghucu. Di samping itu ada banyak juga aliran kepercayaan atau agama-agama asli. Oleh karena itu, didalam masyarakat kita ada umat kristen, umat Buddha, umat Islam, umat Katolik, umat Hindu, dan umat Konghucu.

Kemajemukan masyarakat berdasarkan jenis kelamin
            Dakam masyarakat yang majemuk, penggolongan masyarakatnya juga dilakukan berdasarkan jenis kelaminnya. Dalam ilmu sosiologi, jenis kelamin dimengerti sebagai kategori sosial dalam masyarakat yang berdasarkan pada perbedaan jenis kelamin atau seks yang diperoleh sejak lahir ( perbedaan  biologis ). Perbedaan itu dapat kita lihat dari alat – alat Reproduksi, bentuk tubuh, suara, sikap, dan sebagainya. Berdasarkan perbedaan itu ada kelompok masyarakat perempuan dan kelompok masyarakat laki – laki.

Majemuk masyarakat berdasarkan profesi
            Penggolongan sosial atau penggolongan masyarakat bisa  didasarkan pada profesi atau pekerjaan. Profesi adalah pekerjaan yang menuntut pengetahuan dan keterampilan khusus. Misalnya, orang yang berprofesi sebagai guru harus mempunyai keterampilan untuk mengajar dan mendidik para murid.
            Karena adanya profesi yang bermacam – macam itu, maka masyarakat kemudian dapat dikelompokan menjadi masyarakat yang berprofesi sebagai guru, dokter, petani, tentara, pedagang, buruh, dan sebagainya. Perbedaan profesi dapat menyebabkan perbedaan cara orang bertindak, cara orang berinteraksi, di lingkungan nya. Misalnya, cara seseorang guru bertindak dan berinteraksi di mayarakat tentu berbeda dengan cara seorang dokter bertindak dan berinteraksi.

B.9 struktur sosial yang ada dalam masyarakat multikultural


Sturktur sosial yang terinterseksi (intersected soial structure)

Kelompok sosial yang ada dalam masyarakat dapat menjadi wadah beraktivitas dari orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang, suku, bangsa, agama, dan ras serta aliran. Dalam bentuk struktur sosial yang demikian keanggotaan para anggota masyarakat dalam kelompok sosial yang ada saling silang-menyilang sehingga terjadi loyalitas yang juga silang menyialng (cross cuting affilation dan cross cutting loyalities). Bentuk struktur yang terinterseksi mendorong terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat multikultural.

o   Struktur sosial yang terkontrolidasi (consolidated social stucture)

Dalam bentuk struktur yang demikian, kelompok-kelompok  sosial yang ada hanya mewadahi orang-orang yang berlatar belakang suku, bangsa, agama, ras dan aliran yang sama, sehingga terjadi tumpang tindih parameter dalam pemilihan struktur sosial. Orang Bali akan identik dengan orang Hindu, orang Melayu identik dengan orang Islam, partai tertentu identik dengan orang Islam, partai yang lain identik dengan orang Kristen, dan seterusnya. Bentuk struktur sosial yang semacam ini akan menghambat terjadinya integritas sosial dalam masyarakat multikultural, karena akan terjadi pertajaman prasangka antar-kelompok. Stuktur sosial terpilih dengan parameter yang tumpang tindih dengan pemilihan berdasarkan agama, ras, aliran atau kelas-kelas sosial dan ekonomi. Ikatan dalam kelompok dalam akan sangat kuat, tetapi akan menimbulkan prasangka terhadap kelompok luarnya.

B.8 Pengertian Primary Dan Secondary Group Dalam Kelompok Sosial


Primary group atau kelompok utama merupakan wadah bagi seseorang untuk mengeahui orang lain secara intim secara pribadi. Orang melakukanya lewat kontak secara langsung, bersifat pribadi dan intim secara luas.
Kelompok primer merupakan kelompok kecil yang agak langgeng (permanen) yang berdasarkan saling kenal-mengenal secara pribadi diantara sesama anggotanya. Hubungan sosial cenderung cersifat informal dan rileks,misalnya : keluarga,teman akrab (sepermainan),klik dan semisalnya.
Secondary group ialah kelompok yang antar hubungan sosial anggota-anggotanya tidak bersifat intim,tidak saling,tetapi didasarkan atas kepentingan dan tidak secara luas. Kelompok sekunder ini terdiri dari banyak orang,sehingga hubungan sosial diantara mereka tidak usah didasarkan atas pengenalan secara pribadi dan tidak perlu intim. Kategori ini berwujud organisasi-organisasi kerja sama yang didasarkan kepada perhitungan-perhitungan tertentu serta untung rugi,kurang memperhitungkan pada bentuk-bentuk kekeluargaan yang didasarkan atas kasih saying seperti pada kelompok persahabatan,misalnya pada masyarakat modern.
Pengertian tentanng kelompok primer dan skunder penting karena perasaan-perasaan dan tingkah laku (behavior) itu berbeda-beda. Dalam kelompok primer,kepribadian seseorang dibentuk. Disini ditemukan keintiman,simpati,kegiatan,serta keinginan (minat) yang bermacam-macam. Pada kkelompok sekunder,seseorang mendapatkan satu mekanisme yang efektif untuk mencapai tujuan yang pasti,tetapi jarang seseorang menekankan kepad perasaan yang berharga.
Sebenarnya,baik kelompok primer maupun sekunder keduanya saling isi-mengisi dan melengkapi,dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kelompok sekunder tentu didasarkan pada kelompok primer,kedua hal itu bukanlah terpisah secara extrim.

B.7 Hubungan Kelompok Sosial dengan Masyarakat Multikural

Dengan adanya diferensiasi dan stratifikasi sosial,maka terjadi perbedaan-perbedaan yang membentuk tingkat-tingkat sosial dalam masyarakat.Perbedaan ini mencerminkan adanya ketidaksamaan dalam masyarakat.Bentuk diferensiasi dan stratifikasi ini sangat penting bagi individu-individu dalam kelompok sosial karena memiliki pengaruh terhadap kesempatan hidup mereka.Hubungan antar kelompok sosial dengan masyarakat muktikultural adalah saling berkaitan(erat sekali), keduanya berhubungan erat dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dalam suatu masyarakat kita pasti menemukan dua atau lebih kelompok sosial yang berbeda-beda berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan stratifikasi sosialnya.

B.6 Perilaku dalam masyarakat multikultural


Dalam kehidupan masyarakat multikultural sering tidak dapat dihindari berkembangnya paham-paham atau cara hidupyang didasarkan pada etnosentrisme,primordialisme, aliran dan sebagainya.
-   Etnosentrisme merupakan paham atau sikap menilai kebudayaan suku bangsa/kelompok lain menggunakan ukuran yang berlaku di suku bangsa kelompok/masyarakat sendiri.
-   Primordialisme merupakan tindakan memperlakukan secara istimewa(memberi prioritas) orang-orang yang berlatar belakang suku bangsa, agama, ras, aliran atau golongan yang sama dalam urusan publik.
-   Kronisme:memprioritaskan teman.
-   Nepotisme : memprioritaskan anggota keluarga.

B.5 Karakteristik Masyarakat multikultural


Berikut ini beberapa macam karakteristik kesatuan masyarakat
1.   Kesatuan Genealogis adalah kesatuan masyarakat yang anggotanya diikat berdasarkan pertalian darah.
2.   Kesatuan Teritorial adalah kesatuan masyarakat yang setiap anggotanya merasa terikat karena bertempat tinggal di daerah yang sama.
3.   Kesatuan Sakral adalah kesatuan sosial yang terbentuk karena anggota-anggotanya merasa terikat oleh ikatan spiritual.
4.   Kesatuan Campuran adalah masyarakat yang terikat karena perpaduan dari faktor-faktor genealogis, teritorial dan sakral.
5.   Penggolongan tertentu adalah kesatuan masyarakat lain yang terbentuk berdasarkan keadaan tertentu.
-         Penggolongan berdasarkan proses terbentuknya
-         Penggolongan berdasarkan jenis kelamin
-         Penggolongan berdasarkan umur
-         Penggolongan berdasarkan derajat
-         Penggolongan berdasarkan kasta.

B.4 Sifat-sifat masyarakat multikultural


1.   Terjadi  segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok sub kebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain.
2.   Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplementer.
3.   Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar.
4.   Secara relatif sering mengalami konflik diantara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
5.   Secara relatif tumbuh integrasi sosial diatas paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi.
6.   Adanya dominasi politik oleh satu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.